Senin, 20 Juni 2016

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPHI DENGAN KALORIMETER

Selasa, 21 Juni 2016
Tugas
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPHI DENGAN KALORIMETER

DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 3
Nama              :
1.   Naning Saviri
2.   Nurma Rambe
3.   Nazra Divia Mayang Sari
4.   Syamrotul Qoni’ah
5.   Siti Suciati
6.   Muhammad Ibrahim

KATA PENGANTAR
          Assalamualaikum Wr. Wb.
          Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan Rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan makalah mengenai hasil praktikum kimia menentukan perubahan entalpi reaksi NaOH dengan HCl ini dari awal hingga akhir, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan umumnya bagi kita semua. Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang sangat membangun penulis harapkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

PENULIS



PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran kimia, tentunya juga kita berkecimpung dalam dunia Termokimia. Dimana termokimia ini selalu berhubungan dengan energi. Energi merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita, bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan energi, baik melepas maupun memerlukan.
Termokimia ini sendiri terjadi pada reaksi kimia. Reaksi kimia ini melibatkan kalor reaksi (Q) dengan mematuhi Hukum Kekekalan Energi. Kalor reaksi ini sama dengan perubahan entalpi reaksi atau yang biasa disingkat dengan H. Perubahan entalpi yang dimiliki suatu zat tidak dapat ditentukan. Adapun yang dapat ditentukan adalah perubahan entalpi yang menyertai suatu perubahan kimia atau fisik. Dan perlu kita ketahui bahwa perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi produk (akhir) dan entalpi reaktan (awal). Perubahan entalpi reaksi ini dapat ditentukan dengan percobaan, Hukum Hess, data H f, dan data energi ikatan. Atas dasar itulah, sehingga kita perlu melakukan penelitian dan percobaan tentang perubahan entalpi reaksi (H) dengan cara percobaan.

2. Maksud dan Tujuan Percobaan
2.1   Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahamiperubahan entalpi reaksi yang dimiliki suatu zat khususnya pada larutan NaOH dan HCl dengan menggunakan alat bantu termometer, gelas ukur, larutan NaOH dan HCl, dan kalorimeter.

2.2   Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami, mengetahui, dan menentukan oerubahan entalpi dari reaksi natrium hidroksida dan asam klorida yang menghasilkan satu mol air sesuai dengan persamaan reaksi :
    NaOH(aq) + HCl(aq)              NaCL(aq) + H2O(l)



LANDASAN TEORI
          Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang di serap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya.
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka :
q reaksi = q larutan
q larutan = m c T
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter. Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :
Q = m. c. T
Keterangan :
          m = massa zat (g)
          c = kalor jenis (jg -10 C-1)
          T = perubahan suhu (Takhir – Tawal)



PROSES PENELITIAN
1.       Persiapan
Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu kami menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, yakni :
·        Kalorimeter sederhana
·        Termometer
·        Batang pengaduk
·        Gelas ukur 25 mL
·        25 mL HCl 1 M
·        25 mL NaOH 1 M
2.       Langkah Kerja
·        Memasukkan 25 mL larutan NaOH 1M ke dalam gelas ukur dan menyiapkan 25 mL larutan HCl 1 M di dalam gelas ukur lainnya.
·        Mengukur suhu larutan NaOH dan suhu larutan HCl, kemudian menghitung suhu rata-ratanya dengan memperhatikan saat memindahkan termometer dari satu larutan ke larutan yang lain dengan sebelumnya termometer dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu.
·        Memasukkan larutan HCl kedalam kalorimeter yang sudah diisi larutan NaOH sebelumnya, dan mengaduknya lalu mengukur suhu akhir.
3.       Hasil Pengamatan

No.
Larutan
Hasil Pengukuran Suhu (◦C)
1.
HCl
30◦C
2.
NaOH
30◦C
3.
HCl + NaOH
35◦C









PERTANYAAN DAN DISKUSI
Diskusikan bersama kelompok Anda dengan santun saat mengajukan pertanyaan dan berpendapat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
  1. Berapakah selisih suhu kedua larutan tersebut?
  2. Hitunglah harga perubahan entalpi reaksi dan tuliskan persamaan termokimianya!
  3. Termasuk jenis reaksi apakah persamaan termokimia tersebut? Jelaskan!
  4. Gambarkan diagram termokimianya!
  5. Berikan kesimpulan dan buatlah laporan praktikum dengan bahasa yang jelas dan santun.

Jawab :
1. Selisih suhu kedua larutan
    T NaOH      = 30◦C
    T HCl          = 30◦C
Selisih suhu = 30◦C - 30◦C = 0◦C

2. Harga perubahan entalpi reaksi dan persamaan termokimia
Hasil pengukuran suhu :
HCl     = 30◦C
            = 30 + 273
            = 303 K
NaOH             = 30◦C
            = 30 + 273
            = 303 K
Suhu awal rata-rata
T1         = 303 K + 303 K
                        2
            = 303 K
Suhu campuran
HCl + NaOH = 35◦C
                        = 35 + 273
                        = 308 K
T2 = 308 K

Diket : ∆T = 308 K – 303 K = 5 K
            M = 0,5 g
            c = 4,2 Jg-1K-1
Dit : Q ?
Jawab :
Q         = m . c . ∆T
            = 0,5 . 4,2 . 5
            = 10,5 J

Persamaan termokimia
NaOH(aq) + HCl(aq)        →      NaCl(aq) + H2O(l)

3. Reaksi tersebut termasuk ke dalam reaksi eksoterm karena melepaskan kalor dari system ke lingkungan.

4. Diagram reaksi eksoterm


 5.  Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
a.       Pencampuran antara larutan NaOH dan HCl merupakan reaksi eksoterm, karena terjadi pelepasan kalor dari system ke lingkungan.

Dari percobaan tersebut dapat diperoleh besarnya perubahan entalpi reaksi sebesar 5 K dengan kalor mencapai 10,5 J.

Tidak ada komentar: